Sabtu, 19 Maret 2016

Sewa

Harga-Harga Sewa
Pria:
- Pakaian lengkap:Rp 75.000,00
Wanita:
- Pakaian lengkap:Rp 65.000,00
- Pakaian lengkap+make up:
    Rp 125.000,00
- Make up:Rp 35.000,00

Saya menyewakan:
- Blangkon:-Jogja
                     -Solo
- Surjan:-Lurik
                - Ontrokusuma( bunga-bunga)
- Jarik
- Keris
- Lontong kamus(ikat pinggang)
- Sendal Slop
- Kebaya
- Konde
-Aksesoris
Dan pakaian pengantin







cara memilih kebaya

1. Memilih baju kebaya sesuai dengan warna kulit
Salah satu tips memilih baju kebaya dengan tepat adalah memilih baju kebaya sesuai dengan warna kulit. Pemilihan baju kebaya ini harus diperhatikan dengan benar, jika tidak maka penampilan Anda tidak terlihat bagus. Jika pemilihan baju kebaya sesuai dengan warna kulit, maka kulit Anda akan terlihat lebih cerah dan bersih. Selain itu jika pemilihan warna baju kebaya tepat, maka mata akan terlihat mempesona dan rambut juga akan terlihat berkilau dan indah. Jika Anda sudah salah memilih warna baju kebaya, Anda akan terlihat kusam dan tidak bersih, bentuk pipi yang cukup besar, dan akan membuat gigi seakan-akan tidak berwarna putih. Jika Anda mempunyai kulit berwarna agak gelap, usahakan memilih warna baju kebaya yang terang dan cerah seperti biru, pink, putih, dan sebagainya. Jika warna kulit Anda putih dan cerah, Anda bisa memilih warna yang lebih lembut seperti putih, biru terang, coklat dan sebagainya.

2. Memilih baju kebaya untuk tubuh langsing dan tinggi
Jika Anda mempunyai tubuh yang tinggi dan langsing, Anda bisa memakai baju kebaya dengan model kartini. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kebaya dengan model kerah shanghai leher kura-kura dan stand collar. Berbagai model tersebut akan mendukung tubuh Anda yang tinggi dan langsing. Anda juga bisa memilih model kebaya dengan lengan yang berbentuk balon. Lengan bentuk balon ini akan menyamarkan tubuh Anda agar tidak terlihat terlalu kurus. Selain itu juga pemilihan baju kebaya yang tidak ketat dan sedikit diberi kelonggaran agar tubuh terlihat agak berisi dan tidak terlihat terlalu kurus.

3 Memilih kebaya untuk tubuh yang pendek dan berisi
Tubuh yang pendek dan berisi juga menjadi masalah yang dihadapi banyak orang sehingga akan kehilangan rasa percaya diri. Tetapi bagi Anda yang mempunyai tubuh yang pendek dan berisi juga tetap bisa tampil cantik dengan busana kebaya yang pemilihannya tepat. Anda bisa memilih model kebaya kutubaru yang mempunyai panjang sepinggul agar terlihat cantik dan sesuai dengan tubuh Anda.

cara merawat kebaya

Para wanita akan terrlihat cantik dan memancarkan aura yang berbeda setelah memakai kebaya yang terbuat dari bahan brokat dan dipenuhi manik dan payet cantik. Meskipun memakai kebaya memang sedikit menyiksa, tetapi hal itu terbayar lunas dengan aura kecantikan khas Indonesia yang kamu pancarkan.
Setelah memakai kebaya untuk acara fomal ataupun informal pasti bingung gimana cara perawatan agar kebaya lebih awet dan tahan lama. Jadi untuk kamu yang mau tahu perawatan agar kebaya lebih awet dan tahan lama dengan biaya yang murah. Hal – hal ini yang harus kamu perhatikan:

  • Mencuci kebaya dengan benar
Untuk pencucian kebaya sebaiknya jangan dilakukan sesering mungkin. Sebaiknya jika kamu sudah memakainya bila tidak terlalu lama sebaiknya di angin angin kan saja dan simpan di lemari. Tetapi jika kamu memakainya kebaya seharian sebaiknya jangan di cuci menggunakan mesin cuci ataupun mengucek dengan tangan, dan meremas remas pakaian kamu. Sebaiknya mencuci kebaya menggunakan deterjen tanpa pemutih atau kamu bisa menggunakan shampoo bayi untuk menjaga kelembutan pada pakaian kebaya. Sebaiknya di rendam kurang lebih 10 menit.



  • Jangan menjemur di bawah terik matahari
Setelah mencuci kebaya sebaiknya jangan menjemurnya di bawah terik matahari karena jika langsung terpapar sinar matahari akan memudarkan warna pada kebaya.


 
  • Menyimpan kebaya
Jika ingin menyimpan kebaya kamu harus memperhatikan jenis kebayanya. Jika kebaya memakai bahan sutra dan cukup ringan, bisa langsung digantungkan di dalam lemari. Tetapi jika kebaya kamu terbuat dari banyak payet dan manik manik jangan kamu gantung karena itu akan merusak bentuk dan memberantakan payetnnya. Jadi jika tebuat dari payet dan manik manik kamu bisa langsung melipatnya dan menyimpannya di dalam lemari.

Makna surjan

  Surjan menurut makalah yang diterbitkan oleh Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta berasal dari istilah siro + jan yang berarti pelita atau yang memberi terang. Pakaian (baju) surjan ini menurut makalah ini berasal dari zaman Mataram Islam awal. Surjan juga disebut pakaian “takwa”. Oleh karena itu di dalam pakaian itu terkandung makna-makna filosofi yang cukup dalam, di antaranya bagian leher baju surjan memiliki kancing 3 pasang (6 biji kancing) yang kesemuanya itu menggambarkan rukun iman. Rukun iman tersebut adalah iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada utusan Allah, iman kepada hari kiamat, iman kepada takdir.
Selain itu surjan juga memiliki dua buah kancing di bagian dada sebelah kiri dan kanan. Hal itu adalah simbol dua kalimat syahadat yang berbunyi, Ashaduallaillahaillalah dan Waashaduanna Muhammada rasulullah.
Ada pula tiga buah kancing di dalam (bagian dada dekat perut) yang letaknya tertutup (tidak kelihatan) dari luar yang menggambarkan tiga macam nafsu manusia yang harus diredam/dikendalikan/ditutup. Nafsu-nafsu tersebut adalah nafsu bahimah (hewani), nafsu lauwamah (nafsu makan dan minum), dan nafsu syaitoniah (nafsu setan).

Jadi jenis pakaian atau baju ini bukan sekadar untuk fashion dan menutupi anggota tubuh supaya tidak kedinginan dan kepanasan serta untuk kepantasan saja, namun di dalamnya memang terkandung makna filosofi yang dalam. Pakaian takwa ini di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta hanya diperkenankan dipakai oleh raja (sultan) dan para pangeran putra raja saja.
 
 Selain itu, ada pula pakaian takwa yang dikhususkan untuk putri yang biasanya dikenakan oleh abdi dalem putri, para penabuh gamelan (wiyaga), dan para sinden serta abdi keparak sesuai dengan perintah dan tatacara yang diperkenankan oleh keraton. Baju takwa untuk putri ini berwarna hitam dan sering disebut sebagai “ageman janggan”.


Filosofi kebaya

Filosofi Kebaya
Bagi seorang wanita Jawa, kebaya bukan hanya sebagai sebatas pakaian. Lebih dari itu kebaya juga menyimpan sebuah filosofi tersendiri. Sebuah filosofi yang mengandung nilai-nilai kehidupan. Keberadaan kebaya di Indonesia bukan hanya sebagai menjadi salah satu jenis pakaian. Kebaya memiliki makna dan fungsi lebih dari itu. Bentuknya yang sederhana bisa dikatakan sebagai wujud kesederhaan dari masyarakat Indonesia. Nilai filosofi dari kebaya adalah kepatuhan, kehalusan, dan tindak tanduk wanita yang harus serba lembut. Kebaya selalu identik dipasangkan dengan jarik atau kain yang membebat tubuh. Kain yang membebat tubuh tersebut secara langsung akan membuat siapapun wanita yang mengenakannya kesulitan untuk bergerak dengan cepat. Itulah sebabnya mengapa wanita Jawa selalu identik dengan pribadi yang lemah gemulai.

Menggenakan kebaya akan membuat wanita yang mengenakannya berubah menjadi seorang wanita yang anggun dan mempunyai kepribadian. Potongan kebaya yang mengikuti bentuk tubuh mau tidak mau akan membuat wanita tersebut harus bisa menyesuaikan dan menjaga diri. Setagen  yang berfungsi sebagai ikat pinggang, bentuknya tak ubah seperti kain panjang yang berfungsi sebagai ikat pinggang. Namun justru dari bentuknya yang panjang itulah nilai-nilai filosofi luhur ditanamkan, merupakan symbol agar bersabar/jadilah manusia yang sabar, erat kaitannya dengan peribahasa jawa “dowo ususe” atau panjang ususnya yang berarti sabar.

Sejarah kebaya

Sejarah kebaya

 Berdasarkan beberapa filosofi yang telah kami ambil dari beberapa pendapat tentang sejarah kebaya. Kebaya merupakan jenis busana yang dipakai oleh kalangan wanita Jawa, khususnya di lingkungan budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah. Biasanya disertai kemben dan kain tapih pinjung dengan stagen. Baju kebaya dikenakan oleh kalangan wanita bangsawan maupun kalangan rakyat biasa baik sebagai busana sehari-hari maupun pakaian upacara. Pada busana upacara seperti yang dipakai oleh seorang garwo dalem misalnya, baju kebaya menggunakan peniti renteng dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak batik, bagian kepala rambutnya digelung (sanggul), dan dilengkapi dengan perhiasan yang dipakai seperti subang, cincin, kalung dan gelang serta kipas biasanya tidak ketinggalan. Untuk busana sehari-hari umumnya wanita Jawa cukup memakai kemben yang dipadukan dengan stagen dan kain jarik. Kemben dipakai untuk menutupi payudara, ketiak dan punggung, sebab kain kemben ini cukup lebar dan panjang. Sedangkan stagen dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung agar kuat dan tidak mudah lepas.
Untuk mengenal sejarah kebaya maka kita mulai dari penjelasan mengenai baju kebaya. Baju kebaya sendiri adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia dan Malaysia yang dibuat dari kain kasa yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian tradisional yang lain seperti songket dengan motif warna-warni. Asal kata kebaya berasal dari kata arab abaya yang berarti pakaian.

Jumat, 18 Maret 2016

Filosofi blangkon jogja-solo

Blangkon jogja

blangkon juga memiliki filosofi tersendiri. Konon, blangkon gaya Yogyakarta yang mempunyai mondholan dilatarbelakangi oleh kebiasaan pemuda Yogya yang memelihara rambut panjang dan diikat ke atas atau digelung. Dari gelungan yang dibungkus dan diikat itulah kemudian berkembang menjadi blangkon. Selain itu mondholan mempunyai makna kebulatan tekad seorang pria dalam melaksanakan kewajibannya.
 Filosofi blangkon gaya ini adalah, masyarakat Jawa pandai menyimpan rahasia dan tidak suka membuka aib orang lain atau diri sendiri. Dalam bertutur kata dan bertingkah laku penuh dengan kehati-hatian, sebagai bukti keluhuran budi pekerti orang Jawa. Blangkon gaya Yogyakarta juga menyimpan makna jika orang Jawa senantiasa berpikir untuk berbuat yang terbaik demi sesama, meski harus mengorbankan dirinya sendiri. Adapun wiron atau wiru yang berjumlah 17 lipatan melambangkan jumlah rakaat sholat dalam satu hari.

Blangkon solo

Sementara itu, pada blangkon gaya Surakarta yang mondholannya berbentuk gepeng, memiliki makna bahwa untuk menyatukan satu tujuan dalam pemikiran yang lurus adalah dua kalimat syahadat yang harus melekat erat.
Blangkon juga menjadi simbol pertemuan antara jagad alit (mikrokosmos) dengan jagad gedhe (makrokosmos). Jagad gedhe dan jagad cilik terkait dengan tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi yang membutuhkan kekuatan Tuhan. Blangkon menjadi lambang kekuatan manusia dalam melakukan kewajibannya di muka bumi atas kehendak Tuhan.

Aksesoris konde

Aksesoris konde ini fungsinya untuk memperindah penampilan konde atau rambut agar lebih menarik di pandang.









Sendal slop adat jawa




     Untuk pengantin yang menginginkan gaya modifikasi, selop atau sandal   boleh jadi merupakan satu poin yang menjadi pilihan.
Perias pengantin pastinya sudah menyediakan paket busana plus dengan selop, yang telah sesuai dengan setting-an warna maupun gayanya.
Namun ada juga calon pengantin yang ingin menggunakan selop atau sandal sepatu sendiri. Biasanya selop tersebut telah dipersiapkan dan dikemas dalam paket seserahan pada waktu acara lamaran pengantin.
Motivasi memilih selop sendiri antara lain :
1.Dapat menentukan tinggi rendah hak sepatu untuk keselarasan.
2.Untuk dijadikan kenang-kenangan
Dalam memilih selop sendiri, baik itu busana rancangan sendiri maupun busana dari perias, yang terutama adalah menyesuaikan warnanya.


Ikat pinggang (kamus lontong)

Kamus lontong fungsinya untuk mengencangkan jarik,dan untuk meletakan keris.


Konde

Gelung konde adalah rambut palsu maupun asli yang dibentuk sedemikian rupa menjadi bentukan sesuai dengan apa yang diinginkan, menggunakan pola-pola yang ada dan ditempel pada bagian kepala.



Blangkon


Blangkon adalah tutup kepala yang terbuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Setiap daerah mempunyai jenis blangkon yang berbeda. Blangkon Yogya dan Blangkon Surakarta/Solo mempunyai perbedaan pada bagian belakangnya, Pada blangkon Yogya terdapat ‘modolan’, sedangkan blangkon solo bagian belakangnya pipih/rata.

Blangkon jogja
    Blangkon jogja mempunyai mondolan


Blangkon Solo
   Blangkon solo tidak mempunyai mondolan









Kamis, 17 Maret 2016

Jarik(kain batik)

Jarik adalah kain panjang berwarna latar hitam dengan corak batik warna coklat dengan motif batik yang beraneka ragam. Kain sebagai khasanah Batik Tradisional Indonesia seringkali disebut juga jarit. Pada masa lalu nyamping atau jarik yang digunakan biasanya berupa batik tulis, tetapi untuk saat ini rupanya tidak jarang pula dipergunakan batik cap.














Baju surjan ontrokusuma

Surjan ontrokusuma yaitu surjan dengan motif bunga-bunga, yang dulu dikenakan khusus untuk para bangsawan Kesultanan Mataram, yakni mereka yang jabatannya seimbang dengan sikap, wawasannya


Baju kebaya

Asal usul baju kebaya


Pakaian tradisional ini banyak dikenakan wanita Indonesia. Kebaya dibuat dari kain renda yang dipadankan dengan kain sarung, batik atau pakaian tradisional lain seperti songket dengan motif warna-warni.
Batik dipercaya berasal dari negara Arab. Orang Arab membawa baju kebaya (bahasa Arab adalah abaya) ke Nusantara sejak ratusan tahun yang lalu. Kemudian batik mulai dikenal hingga ke Melaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
Pakaian yang mirip ‘kebaya nyonya’ diciptakan pertama kali oleh masyarakat Peranakan dari Melaka. Kebaya dipadukan dengan dengan kain sarung batik dan sandal cantik bermanik.
Mengikut fakta sejarah, wanita peranakan Cina memakai kebaya nyonya sebagai pakaian harian pada awal 1930-an. Kini, kebaya nyonya bukan hanya diperuntukkan wanita Asia saja, bahkan telah digunakan di seluruh dunia.
Pada akhir abad ke-19, wanita-wanita dari Negara Belanda juga suka memakai kebaya untuk acara resmi yang cocok dengan iklim tropis di Indonesia. Pada masa ini, kebaya sudah mulai mengalami pembaharuan yang dulunya hanya menggunakan tenunan mori saja, sekarang telah menggunakan tenunan sutera dengan sulaman warna-warni.
Selain itu, Model Kebaya juga pernah populer di kalangan perempuan peranakan China sehingga muncullah yang disebut kebaya encim.
Dengan seiring berjalannya waktu, kini kebaya menjadi salah satu simbol feminisme, busana khas perempuan yang kini menjadi busana nasional dan Model Kebaya Modern.





keris

 Pengertian keris

Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara adalah kerambit".


Busana Surjan Lurik

Pada awalnya baju surjan hanya memiliki satu motif yaitu lurik dan kemudian disebut surjan lurik.surjan inilah yang pertama kali di buat oleh Sunan Kalijaga sebagai pakaian Takwa.
Di dalam keraton ukuran garis-garis atau lurik ini melambangkan jabatan seseorang,semakin besar lurik tersebut semakin besar pula jabatanya.Dalam perkembanganya motif lurik ternyata tidak hanya garis-garis membujur saja,tetapi terdapat motif  kotak-kotak sebagai hasil kombinasi antara garis vertikal dengan garis horisontal.

Surjan Lurik tersebut dibuat dengan kain Lurik yang dalam proses pembuatanya dengan cara ditenun. Kata Lurik berasal dari bahasa jawa,Lorek yang berarti garis-garis,yang merupakan lambang kesederhanaan. Pada mulanya kain Lurik dibuat dalam bentuk sehelai slendang yang berfungsi sebagai kemben,dan sebagai alat untuk menggendong sesuatu dengan cara mengaitkan pada tubuh .lalu Sunan Kalijaga membuat baju dengan kain lurik tersebut, dan muncullah baju surjan Lurik.






Senin, 14 Maret 2016

Pakaian adat Jawa tengah

Pakaian adat Jawa tengah untuk wanita
Untuk acara-acara resmi, wanita Jawa menggunakan pakaian adat jawa tengahn yang menggunakan peniti renteng, dipadukan dengan kain batik sebagai bawahannya. Rambut wanita Jawa yang panjang digelung atau dikonde, dan dilengkapi dengan tusuk rambut yang sesuai macamnya dengan perhiasan lain yang dia kenakan, seperti kalung, gelang, cincin, tak lupa juga kipas sebagai pelengkap aksesoris yang mereka pakai.
Pada pakaian adat Jawa Tengah bagi wanita, baju kebaya dipakai dengan kain jarik yang diwiru atau dilipat kecil-kecil dan dililitkan ke kiri dan ke kanan. Jarik lalu ditutup dengan menggunakan stagen atau kain yang dililit di perut agar jarik tidak mudah lepas. Untuk menutup stagen, wanita Jawa Tengah memakai selendang berwarna pelangi dari kain tenun berwarna semarak/cerah. Pakaian mereka biasanya dilengkapi dengan aksesoris seperti cincin, gelang, kalung, subang (anting) dan tusuk konde yang berwarna dan bertema senada.
Pakaian adat Jawa tengah untuk pria
Bagi priyayi keraton, baju beskap bermotif bunga merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang harus mereka pakai dalam kesehariannya. Di kepala, mereka memakai blangkon atau biasa disebut destar, dan bawahan yang kurang lebih bermodel sama seperti pakaian adat bagi wanita: kain jarik yang pemakaiannya dilapisi stagen agar tidak mudah terlepas. Mereka juga menggunakan alas kaki yang disebut cemila dana membawa keris yang disematkan pada stagen mereka di bagian punggung atau belakang di stagen. Pakaian pria Jawa yang seperti ini disebut sebagai pakaian Jawi Jangkep, atau pakaian adat Jawa lengkap dengan kerisnya.
Sedangkan di kalangan rakyat selain para priyayi, para lelaki menggunakan celana pendek selutut atau celana kolor yang berwarna hitam dengan baju atasan lengan panjang. Di samping itu mereka juga mengenakan ikat pinggang yang berukuran besar, ikat di kepala, dan kain sarung. Untuk mengetahui lebih banyak keterangan tentang pakaian adat, anda bisa mencari gambar pakaian adat Jawa Tengah dan pakaian adat provinsi Jawa Tengah wikipedia.

 Pakaian adat Jawa tengah
 
Jenis busana dan kelengkapannya yang dipakai oleh kalangan wanita Jawa, khususnya di lingkungan budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah adalah baju kebaya, kemben dan kain tapih pinjung dengan stagen. Baju kebaya dikenakan oleh kalangan wanita bangsawan maupun kalangan rakyat biasa baik sebagai busana sehari-hari maupun pakaian upacara. Pada busana upacara seperti yang dipakai oleh seorang garwo dalem misalnya, baju kebaya menggunakan peniti renteng dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak batik, bagian kepala rambutnya digelung (sanggul), dan dilengkapi dengan perhiasan yang dipakai seperti subang, cincin, kalung dan gelang serta kipas biasanya tidak ketinggalan.
Untuk busana sehari-hari umumnya wanita Jawa cukup memakai kemben yang dipadukan dengan stagen dan kain jarik. Kemben dipakai untuk menutupi payudara, ketiak dan punggung, sebab kain kemben ini cukup lebar dan panjang. Sedangkan stagen dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung agar kuat dan tidak mudah lepas.




Pakaian adat Jogjakarta

Pakaian adat tradisional masyarakat Yogyakarta terdiri dari seperangkat pakaian yang memiliki unsur unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kelengkapan berbusana tersebut merupakan ciri khusus pemberi identitas bagi pemakainya yang meliputi fungsi dan peranannya. Oleh karena itu, cara berpakaian biasanya sudah dibakukan secara adat, kapan dikenakan, di man dikenakan, dan siapa yang mengenakannya.
Kraton sebagai suatu pusat institusi dan tata pemerintahan, merupakan lembaga resmi yang dipimpin oleh seorang raja dan para kerabatnya yang disebut pegawai istana atau abdidalem. Mereka terdiri dari golongan-golongan sesuai dengan fungsi dan jabatannya, yang secara visual ditandai pula oleh cara dan bentuk pakaian. Lebih-lebih pada saat penyelenggaraan upacara adat pakaian tersebut dikenakan secara lengkap, di samping pakaian sehari-hari yang secara rutin dikenakan.
Fungsi pakaian, awalnya digunakan sebagai alat untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin maupun panas. Kemudian fungsi pakaian menjadi lebih beragam, misalnya untuk menutup aurat, sebagai unsur pelengkap upacara yang menyandang nilai tertentu, maupun sebagai alat pemenuhan kebutuhan akan keindahan.
Pada masyarakat di Yogyakarta, fungsi pakaian cukup beragam, seperti pada masyarakat bangsawan pakaian mempunyai fungsi praktis, estetis, religius, sosial dan simbolik. Seperti kain kebaya fungsi praktisnya adalah untuk menjaga kehangatan dan kesehatan badan; fungsi estetis, yakni menghias tubuh agar kelihatan lebih cantik dan menarik; fungsi sosial yakni belajar menjaga kehormatan diri seorang wanita agar tidak mudah menyerahkan kewanitaannya dengan cara berpakaian serapat dan serapi mungkin, serta memakai stagen sekuat mungkin agar tidak mudah lepas.
Bahan yang dipakai adalah ada yang dari bahan katun, bahan sutera, kain sunduri (brocade), nilon, lurik, atau bahan-bahan estetis. Sedangkan, kebaya panjang lebih banyak menggunakan bahan beludru, brokat, sutera yang berbunga maupun nilon yang bersulam. Teknik pembuatannya ada yang ditenun, dirajut, dibatik, dan dicelup.
Busana untuk pria
Perlengkapannya :
    - Blangkon
    - Surjan, peranakan, beskap
    - Setagen cindhe atau setagen polos berwarna, panjang 2 meter.
    - Kamus  timang   yang   dihiasi   dengan sulaman   benang   gim   atau   
           sulaman kristik.
    - Keris branggah atau gayaman.
      - Kain batik Yogyakarta (latas putih) parang atai motif lainnya seperti  sidoasih, ciptoning, kohinor  dan lain - lain.
     - Selop.
     - Asesoris
Basana untuk wanita
Perlengkapannya :
     - Kebaya kartini dan kebaya kethubaru.
     - Kain batik latar putih motif parang atau lainnya
     - Selop terbuka bagi kebaya  kethubaru  dan  selop   tertutup   bagi   kebaya 
       kartini.
     - Selendang untuk diserasikan dengan kebaya kethubaru
     - Gelung tekuk dan gelung kondhe (kondhe nasional)
     - Asesoris :   bros,  kalung,   tusuk   kondhe,  subang,  sisir  (pethat),  peniti
       renteng, penetep, ceplok jebehan, ceplok jenthit.

Makna pakaian adat jawa

       Busana adat Jawa biasa disebut dengan busana kejawen mempunyai perlambang tertentu bagi orang Jawa. Busana Jawa penuh dengan piwulang sinandhi (ajaran tersamar) kaya akan ajaran Jawa. Dalam busana Jawa ini tersembunyi ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini secara harmoni yang berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sesama manusia, diri sendiri maupun Tuhan Yang Maha Kuasa Pencipta segalanya.
Pakaian adat yang dikenakan pada bagian kepala adalah, seperti iket, udheng : dibagian tubuh ada rasukan (baju): jarik sabuk, epek, timang dibagian belakang tubuh yakni keris dan dikenakan dibagian bawah atau bagian kaki yaitu canela.
      Adat jawa sangat melekat di Indonesia,khususnya suku jawa. Pada acara tertetu suku jawa tak luput dari adat mereka. Begitu juga dengan pakaian adatnya.Saat acara-acara tertentu adat istiadat jawa harus memenuhi persyaratan adat yang akan di laksanakan.Berikut akan membahas tentang pakaian adat jawa tengah yang di pakai pada saat acar-acara tertentu.Baik sejarah asal-usul atau asal mula baju adat Jawa Tengah, kelengkapan apa saja yang di pakai (kostum). Dan bagaimana kostum pernikahan adat Jawa Tengah.


Ciri khas busana pengantin Jawa Tengah yang pada umumnya diwakili oleh masyarakat Yogyakarta dan Solo pada umumnya merupakan busana dodotan atau kemben dengan kain batik yang langsung dibalutkan pada tubuh pengantin wanita tanpa mengenakan kebaya terlebih dahulu. Pengantin pria pun tak mengenakan beskap melainkan celana dan kain batik.
Aksesori yang dikenakan oleh kedua mempelai dengan pakaian adat Jawa Tengah ini memang terkesan megah dengan untaian melati dan berbagai hiasan keemasan. Mempelai wanita mengenakan sanggul tradisional dengan tusuk konde berjumlah 9, dan mempelai pria menyelipkan keris yang juga berhias roncean melati pada bagian belakang kain yang dikenakan.

 Hasil gambar untuk pakaian jawa